Dampak Film terhadap Destinasi Wisata ; Peluang bagi Para Pebisnis Pariwisata dan Pengelola Destinasi Wisata

 

Duvbronik Kroasia Lokasi Shooting Film Game Of Thrones

Pariwisata berbasis film (film tourism) telah menjadi fenomena global yang mengubah berbagai destinasi menjadi tujuan wisata populer. Lokasi-lokasi syuting film dan serial TV yang viral sering kali mengalami lonjakan wisatawan yang signifikan, membawa dampak besar bagi ekonomi lokal dan peluang bisnis di sektor pariwisata serta properti komersial. Hal ini memberikan peluang besar bagi para pengelola destinasi wisata, pelaku bisnis, dan calon investor untuk mengembangkan sektor ini secara strategis.

Berikut adalah beberapa tempat wisata di berbagai belahan dunia yang menjadi viral dan banyak dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, karena digunakan sebagai lokasi syuting film:

  • Petra, Yordania
Kota kuno ini menjadi terkenal setelah muncul dalam film "Indiana Jones and the Last Crusade". Keindahan arsitektur batu merahnya menarik banyak wisatawan.

  • Hobbiton, Matamata, Selandia Baru
Desa Hobbit dalam trilogi "The Lord of the Rings" dan "The Hobbit" dibangun di Matamata. Lokasi ini kini menjadi destinasi wisata populer dengan replika rumah-rumah Hobbit.

  • Wadi Rum, Yordania
Gurun ini menjadi lokasi syuting film "The Martian" dan "Lawrence of Arabia". Lanskapnya yang mirip dengan permukaan Mars menarik banyak wisatawan.
  • Pulau Skellig Michael, Irlandia
Pulau ini dikenal setelah muncul dalam film "Star Wars: The Force Awakens" sebagai tempat persembunyian Luke Skywalker.
  • Dubrovnik, Kroasia
Kota ini menjadi populer karena menjadi lokasi King's Landing dalam serial "Game of Thrones.
  • Alnwick Castle, Inggris
Kastil ini digunakan sebagai lokasi syuting Hogwarts dalam film "Harry Potter".
  • Pulau Belitung, Indonesia
Setelah film "Laskar Pelangi" dirilis, keindahan pantai dan alam Belitung menarik banyak wisatawan.
sumber : https://lotuswisatabelitung.com/

  • Ubud, Bali, Indonesia
Film "Eat, Pray, Love" yang dibintangi Julia Roberts menampilkan keindahan Ubud, menjadikannya destinasi wisata populer.
  • Pulau Gunkanjima, Jepang
Pulau ini muncul dalam film "Skyfall" sebagai markas penjahat, menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.

  • Kawah Ijen, Banyuwangi, Indonesia
Film "5 cm" menampilkan pendakian ke Kawah Ijen, meningkatkan popularitasnya sebagai destinasi wisata.
sumber :
  • Pantai Maya Bay, Thailand
Setelah film "The Beach" yang dibintangi Leonardo DiCaprio, pantai ini menjadi sangat populer di kalangan wisatawan.
  • Pulau Jeju, Korea Selatan
Pulau ini sering menjadi lokasi syuting drama Korea dan film, menarik banyak penggemar untuk berkunjung.

Fenomena Lonjakan Wisatawan Akibat Film

Ketika sebuah film atau serial TV sukses secara global, lokasi syutingnya sering menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Beberapa contoh nyata dari fenomena ini:

  1. Petra, Yordania (Indiana Jones and the Last Crusade)

    • Setelah menjadi lokasi syuting Indiana Jones, jumlah wisatawan meningkat lebih dari 40% pada tahun pertama setelah rilis film.

    • Hotel, restoran, dan layanan tur lokal mengalami lonjakan pendapatan hingga 50%.

  2. Hobbiton, Matamata, Selandia Baru (The Lord of the Rings & The Hobbit)

    • Sebelum film, Matamata hanya dikunjungi oleh beberapa ratus wisatawan per tahun.

    • Setelah film, tempat ini menarik lebih dari 500.000 wisatawan per tahun.

    • Industri hospitality seperti penginapan, restoran, dan tur lokal berkembang pesat.

  3. Dubrovnik, Kroasia (Game of Thrones)

    • Kunjungan wisatawan meningkat lebih dari 200% sejak serial ditayangkan.

    • Industri properti komersial berkembang, dengan harga sewa naik lebih dari 40% akibat meningkatnya permintaan hotel dan restoran.

  4. Pantai Maya Bay, Thailand (The Beach)

    • Setelah film dirilis, jumlah wisatawan melonjak hingga 5000 orang per hari.

    • Namun, dampak negatif berupa kerusakan ekosistem menyebabkan penutupan sementara pada 2018.

Dampak Ekonomi Lokal

Dampak positif dari pariwisata berbasis film dapat dirasakan oleh berbagai sektor ekonomi, antara lain:

  • Peningkatan Pendapatan Pariwisata: Wisatawan yang datang untuk melihat lokasi syuting biasanya menghabiskan lebih banyak uang untuk pengalaman yang lebih mendalam, seperti tur tematik dan suvenir eksklusif.

  • Investasi Properti dan Infrastruktur: Pemerintah dan investor swasta sering membangun lebih banyak hotel, restoran, dan fasilitas wisata untuk mengakomodasi lonjakan pengunjung.

  • Penciptaan Lapangan Kerja: Bisnis lokal, termasuk pemandu wisata, transportasi, dan kuliner, mengalami peningkatan permintaan tenaga kerja.

Sebagai contoh, di Irlandia, setelah Pulau Skellig Michael muncul dalam Star Wars: The Force Awakens, pariwisata ke daerah tersebut meningkat sekitar 300%, menciptakan ratusan lapangan kerja baru di industri pariwisata.

Strategi Pengembangan bagi Pengelola Destinasi Wisata, Pebisnis, dan Investor

Untuk memanfaatkan dampak positif dari lokasi syuting film, dinas pariwisata, pelaku bisnis, dan investor dapat menerapkan strategi berikut:

  1. Menjadikan Lokasi Syuting sebagai Destinasi Wisata Resmi

    • Dinas Pariwisata dapat bekerja sama dengan rumah produksi film nasional maupun internasional untuk memilih lokasi syuting strategis yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata.

    • Contoh sukses: Matamata, Selandia Baru, yang resmi mengelola Hobbiton sebagai atraksi wisata.

  2. Meningkatkan Infrastruktur dan Aksesibilitas

    • Investasi dalam transportasi, penginapan, dan fasilitas umum sangat penting untuk menangani lonjakan wisatawan.

    • Contoh: Kroasia mengembangkan jaringan transportasi untuk mendukung lonjakan wisatawan ke Dubrovnik.

  3. Mengembangkan Produk Wisata Berbasis Film

    • Pebisnis lokal dapat menjual suvenir eksklusif, menawarkan pengalaman wisata interaktif, dan menyelenggarakan festival film terkait lokasi syuting.

    • Contoh: Studio Tour Harry Potter di London yang menawarkan pengalaman lengkap bagi penggemar.

  4. Mendorong Investor untuk Berpartisipasi dalam Pengembangan Destinasi Wisata Film

    • Pemerintah dapat memberikan insentif pajak bagi investor yang ingin membangun hotel, restoran, atau atraksi wisata di sekitar lokasi syuting.

    • Investor dapat bekerja sama dengan dinas pariwisata dan rumah produksi film untuk menciptakan ekosistem wisata berbasis film yang berkelanjutan.

  5. Memastikan Keberlanjutan dan Konservasi

    • Overtourism dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Pemerintah perlu membatasi jumlah wisatawan, menerapkan praktik wisata berkelanjutan, dan menjaga kelestarian lokasi syuting.

    • Contoh: Thailand menutup sementara Maya Bay untuk pemulihan ekosistem.

Potensi Film Bagi Pariwisata di Indonesia

Film memiliki potensi besar untuk meningkatkan popularitas destinasi wisata dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Di tahun 2024, Film Siksa Kubur yang salah satu scene nya menampilkan adegan di dalam terowongan, Terowongan yang di gunakan sebagai lokasi shooting tersebut di kenal sebagai Terowongan Juliana terletak di bawah Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.

sumber : Tempo.co


Dengan strategi yang tepat, dinas pariwisata Indonesia, pebisnis, dan calon investor dapat mengoptimalkan dampak positif dari pariwisata berbasis film sambil menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Oleh karena itu, penting bagi para pemangku kepentingan untuk menjadikan film sebagai bagian dari strategi pemasaran dan pengembangan destinasi wisata di Indonesia.


Posting Komentar

0 Komentar