Masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan makanan dan minuman manis. Rasa manis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner nusantara sejak zaman dahulu. Hal ini tercermin dari berbagai hidangan tradisional yang menggunakan gula, santan, atau bahan manis lainnya sebagai komponen utama. Contohnya, kolak pisang, dodol, klepon, atau es campur, yang hingga kini masih menjadi favorit di berbagai daerah. Rasa manis tidak hanya dianggap sebagai penambah selera, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, syukuran, atau hari raya.
Budaya menyukai rasa manis ini tidak lepas dari ketersediaan bahan baku seperti gula aren, gula kelapa, dan gula pasir yang melimpah di Indonesia. Selain itu, iklim tropis yang panas juga membuat minuman manis dan menyegarkan seperti es teh manis atau es kelapa muda menjadi pilihan sehari-hari. Kombinasi antara faktor budaya, geografis, dan historis inilah yang membuat makanan dan minuman manis terus berkembang dan menjadi tren yang tak lekang oleh waktu.
Alasan Kecintaan terhadap Rasa Manis
Secara ilmiah, konsumsi gula memicu pelepasan dopamin di otak, sebuah neurotransmitter yang menimbulkan perasaan senang dan puas. Hal ini menjelaskan mengapa banyak orang merasa ketagihan atau sulit melepaskan diri dari konsumsi makanan manis. Selain itu, gula merupakan sumber energi cepat bagi tubuh, yang sangat dibutuhkan mengingat aktivitas harian masyarakat Indonesia yang padat. Kombinasi antara kebutuhan fisiologis dan efek psikologis ini memperkuat kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis.
Data Konsumsi Makanan dan Minuman Manis di Indonesia
Survei yang dilakukan oleh Populix pada Juli 2024 terhadap 1.252 responden mengungkapkan kebiasaan konsumsi gula masyarakat Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa 35% responden lebih memilih makanan atau minuman dengan gula asli dibandingkan pemanis buatan. Selain itu, 28% responden cenderung memilih produk berlabel "less sugar" atau "tanpa gula tambahan", sementara 22% lainnya selalu membaca kandungan gula pada kemasan sebelum membeli. Data ini mencerminkan kesadaran yang mulai tumbuh di kalangan masyarakat mengenai pentingnya mengontrol asupan gula demi kesehatan.
Alasan Makanan dan Minuman Manis Menjadi Viral di Indonesia
Budaya Konsumsi Rasa Manis : Masyarakat Indonesia secara tradisional menyukai rasa manis, yang tercermin dari berbagai hidangan khas seperti kolak, dodol, atau es campur.
Pengaruh Media Sosial : Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi sarana promosi yang efektif untuk menciptakan tren makanan dan minuman manis.
Kreativitas dan Inovasi : Pelaku bisnis terus berinovasi dengan menciptakan produk yang unik, menarik, dan instagramable, seperti dessert dengan topping berlebihan atau minuman dengan warna-warni mencolok.
Harga Terjangkau: Makanan dan minuman manis seringkali dijual dengan harga yang ramah kantong, sehingga mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Kebutuhan akan "Mood Booster : Makanan manis dianggap sebagai penghil stres dan peningkat mood, terutama di kalangan generasi muda.
Kolaborasi dengan Influencer : Banyak brand kuliner yang bekerja sama dengan selebriti atau influencer untuk mempromosikan produk mereka.
Ketersediaan Bahan Baku : Gula dan bahan manis lainnya mudah ditemukan di Indonesia, sehingga memudahkan produksi makanan dan minuman manis.
Tren Global : Beberapa makanan dan minuman manis yang viral di Indonesia terinspirasi dari tren global, seperti dessert Korea, Jepang, atau Amerika.
Peluang Bisnis dalam Industri Kuliner Manis
Melihat tingginya permintaan akan produk manis, banyak pelaku bisnis kuliner yang mulai membuka lini usaha khusus di sektor ini. Inovasi dan kreativitas dalam menciptakan produk baru menjadi kunci sukses dalam menarik minat konsumen. Selain itu, tren berbagi pengalaman kuliner di media sosial turut mendorong popularitas produk-produk manis yang unik dan estetis. Fenomena ini menciptakan efek viral yang dapat meningkatkan penjualan dan brand awareness secara signifikan.
Berikut adalah beberapa faktor yang membuat bisnis makanan dan minuman manis semakin berkembang:
Permintaan Pasar yang Tinggi: Masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, memiliki ketertarikan yang besar terhadap makanan dan minuman manis. Hal ini membuat permintaan pasar terus meningkat.
Modal yang Relatif Terjangkau: Bisnis makanan dan minuman manis tidak selalu membutuhkan modal besar. Gerai kecil atau usaha rumahan bisa dimulai dengan biaya yang relatif rendah.
Kreativitas dan Inovasi: Pelaku bisnis yang mampu menciptakan produk unik dan menarik akan lebih mudah mencuri perhatian konsumen. Contohnya, kombinasi rasa yang tidak biasa atau penyajian yang instagramable.
Dukungan Media Sosial: Promosi melalui platform digital seperti Instagram, TikTok, atau YouTube dapat membantu bisnis cepat dikenal oleh masyarakat luas.
Fleksibilitas Lokasi: Bisnis makanan dan minuman manis bisa dijalankan di berbagai lokasi, mulai dari gerai kaki lima di pinggir jalan hingga kafe mewah di pusat perbelanjaan.
Kolaborasi dengan Influencer: Bekerja sama dengan selebriti atau influencer untuk mempromosikan produk dapat meningkatkan popularitas bisnis secara signifikan.
Adaptasi terhadap Tren Global: Mengadopsi tren global, seperti dessert Korea atau minuman kekinian dari Amerika, dapat menarik minat konsumen yang ingin mencoba sesuatu yang baru.
Beberapa Jenis Kuliner baik Makanan dan Minuman Manis yang selalu menjadi pilihan ;
Croffle (Croissant Waffle): Perpaduan croissant dan waffle yang disajikan dengan topping manis seperti sirup maple, es krim, atau buah-buahan.
Brown Sugar Boba Series: Minuman boba dengan gula aren sebagai pemanis utama, yang menjadi favorit karena rasanya yang khas dan kekinian.
Dalgona Coffee Dessert : Varian dessert dari kopi dalgona yang diolah menjadi puding, es krim, atau cake.
Mini Pancake Tower : Pancake mini yang disusun bertingkat dengan topping beragam, seperti whipped cream, buah, dan cokelat.
Cheese Tea : Minuman teh dengan lapisan keju krim yang gurih-manis, semakin populer di kalangan anak muda.
Mochi Donut : Donut dengan tekstur kenyal seperti mochi, dilapisi glaze atau topping manis lainnya.
Es Kopi Jelly: Minuman kopi dingin dengan tambahan jelly manis yang menyegarkan.
Rainbow Crepes : Crepes dengan lapisan warna-warni dan isian manis seperti cokelat, keju, atau selai.
Salted Caramel Series : Berbagai dessert dan minuman dengan rasa karamel asin yang menggoda, seperti salted caramel latte atau salted caramel cake.
Thai Tea Cheesecake : Kombinasi antara Thai tea dan cheesecake yang creamy, menjadi dessert yang banyak dicari.
Tren Kuliner Manis yang Viral di Tahun 2024
![]() |
| salad thailand |
Cromboloni
Deskripsi: Inovasi kuliner yang menggabungkan croissant dan bomboloni, menghasilkan pastry dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, serta berbagai pilihan isian seperti krim, cokelat, hingga buah-buahan.
Alasan Viral: Kombinasi unik dan rasa yang lezat membuatnya populer di kalangan pecinta kuliner dan sering dibagikan di media sosial.
Cokelat Dubai
Deskripsi: Cokelat premium dengan tampilan mewah, sering dihiasi dengan emas yang dapat dimakan dan isian eksotis seperti kunafa dan pistachio.
Alasan Viral: Penampilannya yang mewah dan rasa yang kaya membuatnya menjadi simbol kemewahan dalam dunia kuliner manis.
Mochi Daifuku
Deskripsi: Camilan tradisional Jepang berupa mochi kenyal dengan isian pasta kacang merah, cokelat, atau buah segar seperti stroberi.
Alasan Viral: Tekstur unik dan variasi rasa yang ditawarkan membuatnya digemari oleh berbagai kalangan, terutama setelah banyak dibagikan di platform media sosial.
Sticky Milk
Deskripsi: Minuman asal Thailand yang terdiri dari susu full cream dengan topping kental di atasnya, tersedia dalam berbagai rasa seperti cokelat dan matcha.
Alasan Viral: Kombinasi rasa manis dan creamy, serta tampilan yang menarik, membuatnya populer di kalangan anak muda.
Salad Thailand
Deskripsi: Salad segar dengan rasa asam, pedas, dan manis khas bumbu Thailand, sering disajikan dengan tambahan seafood seperti rajungan, udang, atau kerang mentah.
Alasan Viral: Rasa yang segar dan pedas sesuai dengan selera masyarakat Indonesia, ditambah dengan tampilan yang menarik membuatnya banyak dibagikan di media sosial.
Kesimpulan
Preferensi masyarakat Indonesia terhadap makanan dan minuman manis didorong oleh kombinasi faktor fisiologis dan budaya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis kuliner untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk-produk manis yang unik dan menarik. Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, tantangan ke depan adalah menciptakan produk yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat, seiring dengan edukasi kepada masyarakat tentang konsumsi gula yang bijak.




0 Komentar